Wednesday 23 September 2009

sore di sbrang jalan....

setelah ashar, karna takut pulang kedinginan
ku bergegas pamit dengan keluarga besar klaten..
karna sudah merindukan kamar yang kaya kapal pecah untuk tidur....

stelah pamit..
ku meluncur dengan motor supra tercinta...(breeeemmm)
menikmati perjalanan macet dan segarnya udara sore yang penuh dengan asap mobil...
dan berteriak2 di jalan dengan lagunya SO7...
wah...sungguh indah hidup ini....
walau dengan isi dompet hampir g ada isinya...

saat melewati jalan ke arah kec.Tulung kab.Klaten..
ku terkejut dengan suara teriakan2 keras seorang ibu tua...
"aaaa...aa!!!! jangan nak....!!!!"
lagu "terleawtkan" SO7 hilang seketika di pikran ku...

ada pa...??
kok rame2 gitu...
pikir ku..
dan hal itu membuat jalanan tambah macet saja..karna banyak kendaraan yang berenti unutk sekedar menonton kejadian di sebrang jalan itu...

ku semakin penasaran....
penasaran ku bertambah ssaat orang2 juga ikut berteriak...
"da paan seeeeeh??!!!"

setelah menerobos beberapa kendaraan lain..
ku pun akhirnya bisa melihat dengan mata yang di bungkus kaca ini...

"astghfillah......"
seorang anak laki2 lagi mukulin bapaknya sendiri.....
ya Allah....

ingin rasanya ku banting anak itu..
yang tak sudah tak punya otak untuk berfikir bahwa yang dia pukul adalah ayah
ayah yang sudah mengucurkan keringatnya
yang sudah berdoa siang dan malam
yang sudah memutar otaknya unutk memnuhi kebutuhan si anak...

itukah balasannya...???

dalam perjalanan pulang..
kejadian itu membuat ku tringat dengan babe..
hikz....
(tak sadar mengluarkan air mata, apa yang sudah ku perbuat untuk membuat mereka bangga dengan adanya diriku...)

dan semua berahir di suatu shurau di pinngir jalan....

Wednesday 16 September 2009

ini adalah sebagian wajah yang tak pernah merasakan fungsi punya negara.....
mereka di kibuli dengan berbagai janji saat orasi pemilihan bpak negara...
pajak2 di berikan setiap kali, dengan harapan kepala pemerintah bisa mengelola dengan baik...
dan hasilnya untuk kami...
untuk kami yang bingung dengan keadaan kami esok hari
untuk kami yang selalu menangis melihat mu menginjak kami dengan sepatu aparatmu
untuk kami yang selalu lapar....lapar ...
untuk kami yang tak kan pernah kau lihat dari singgasna mu...

jika sedikit saja mata hati dan telinga mu kau buka...
maka jeritan dan tangis kami kan kau dengar.....
kaluhan-keluhan kami akan kau rasa....

rintihan ini....tidak akan seperti ini

selamat tidur kepala negara ku...