Monday 7 March 2011

sampai pada ujung jalan bercabang tiga


Kisah ini dimulai dari saya menjadi ketua bidang di suatu lembaga otanom di bawah HmI cabang Surakarta.

Ketika itu karena tidak ada kesibukan setelah lengser dari pengurus komisariat, saya berniat untuk mencari kesibukan non organisasi, bebrapa saat saya mengalami lospower sindrom. Hal ini membuat saya begitu tertekan seperti layaknya pengangguran yang klontang-klantung di jalanan, berjalan tanpa rah dan tujuan…
Ya mirip gambel di jalanan
Akhirnya saya memutuskan untuk mencari organisasi yang membutuhkan anggota untuk pengembangannya, entah papaun itu….
Suatu sore di Gedung insane citayang biasa ramai di kunjungi aktivis HMI dari seluruh komisariat di lingkup hmi cabang Surakarta, saya bertemu seorang kawan yang jauh di bawah saya. Untuk sekedar basa-basi saya menanyakan kabar dan blab la blab la
Ok…cerita berlanjut sampai pada ujungnya dia menceritakan organisasi yang sedang ia dan kawan-kawan yang lain sedang berusaha menghidupkan lagi,
Tuink…… kemudian saya pun berfikir
“knapa tidak ini saja, toh saya pernah di lembaga seperti yang sedang dihidupkan lagi ini”
Usut punya usut, saya menghubungi ketum yang kebetulan saya akrab dengan beliau..
Tidak di sangka juga salah seorang ketua bidangnya juga vakum, dua haris etelah itu pun saya di daulay mejadi salah satu ketua bidang di organ tersebut.

Seiring berjalannya waktu, saya mulai tau, siapa-siapa yang menggawangi oragnisasi ini. Ada dua sosok yang familiar dimata saya, namun semenjak dulu ikut LK, tidak pernah muncul dalam kegiatan apapun.
Seiring berjalan waktu jua, tidak bisa dipungkiri bahwa saya menyukai salah satu anggota, perasaan ini begitu mengganggu, seperti sesosok ABG yang mulai fallin in love, ada keinginan terus bertemu, terus bersama dan bla bla bla bla
Dan setiap ini datang, yang saya lakukan adalah mengusirnya.
Bagai mana mungkin saya bekerja jika ada perasaan seperti ini, jelas ini tidak bisa dibiarkan…
Namun prilakunya seperti sesuatu yang saya cari selama ini…
Ketenangan, elegansi dan bebrapa yang bisa menempatkan diri . . .
Umpatan demi umpatan yang keluar dari mulut besar ini….

Tidak lama berselang, dua masalah lagi timbul….
Pertama ketua umum di terima pns disalahsatu daerah, dan harus menyerahkan jabatan kepada pengurus lain, dia menunjuk saya secara sepihak, dan mau tidak mau saya harus menerima demi proses perkaderan,
Kemudian kedua dari orang tua yang menginginkan anaknya segera meraih toga. . ..

Ya…..saya sampai pada di ujung jalan dengan tiga cabang…..

Bagaimana mungkin memimpin dengan tendensi…
Bagaimana mungkin saya mengabaikan titah dari kedua orang tua
Bagaimana mungkin saya membiarkan bebrapa kader terabaikan dari proses perkaderan karena tidak ada pengurus….

Jalan mana yang harus saya pilih di kemudian hari…
Ini adalah sebuah keputusan yang berat, membutuhkan banyak energy untuk menjalani setiap konsekuensi yang di tempuh…

Saya bisa melakukan semuanya, kecuali yang pertama…
Dengan teori yang selama ini pun saya belum bias melakukannya..
Secara total bergerak dan dengan tanggung jawab diri…
Malas untuk melakukan lebih besar dari niat yang ada….
Ini adalah akar permasalahan yang timbul bebrapa tahun terakhir…

Saya pikir…
Saya akan menjalani ini dan menyerahkan semua kepada Tuhan . . ..
Karena Dialah pemilik segalanya…

No comments: