Tuesday, 26 October 2010
They said "pendemo goblok !!"
Dalam beberapa minggu terakhir saya mendapati kata-kata serupa kurang lebih hingga 6kali. Sedikit terkejut memang dengan penilain yang ada, namun segera saya berfikir tentang alur dan dasar berfikir mereka.
Beberapa kawan saja ajak berdiskusi tentang ini, dari yang berlatar blakang ex-organisator sampai pada akademisi murni. kami berdiskusi dari hal yang terkecil hingga samapi pada lahirnya penilaian yang mengejutkan itu, dan ternyata hal ini sudah lama merambah di masyarakat kampus dan kota. penilaian tentang masyarakat terhadap mahasiswa juga menuai imbas. Ada hal yang menarik disana yang merucut pada satu alasan.
"sbgian besar pendemo tidak tau apa-apa tentang isu yang di angkat"
em. , berarti tidak jauh beda dengan kambing dan kerbau ya. . .
ok...seperti ini, saya kira ada sebuah mis disini, komunikasi terputus. mereka tidak pernah berbincang berdiskusi tengan apa yang kami lakukan dijalanan, ditambah lagi dengan beberapa kelompok mahasiswa yang benar saja seperti yang dikatakan itu.
namun saya akhirnya menarik sebuah lesimpulan , bahwa hal ini nyata dimasyarakat, mereka menilai bersadar hal yang dilihat (kebenaran berdasar panca indra) ditambah tidak sedikit yang berargumen sama (kebenaran berdasar kepercayaan/ "katanya"). disini seharusnya stakeholder berevaluasi tentang apa yang harus dilakukan dan bicarakan.
berfikir positif dan berdasar pada sebuah argumen saya kira labih arif.
Pada dasarnya aksi (demo-red) adalah jalan terakhir, yang sebelum itu dilakukan ada sebuah rentetan proses yang harus ditempuh. Mulai dari negoisasi diplomasi, mediasi sampai aksi di gelar.
Tidak hanya itu saja, pengawalan isu yang di angkat dari awal sampai akhir merupakan esensi dari pejuang jalanan.
"Aksi adalah batu tapal dari pada perjuang mahasiswa Indonesia, batu tapal dalam revolusi Indonesia, dan batu tapal dalam sejarah Indonesia, karena yang di bela adalah kebenaran dan kejujuran bukan "kepentingan" .
Lalu, tanyakan seberapa independen organ yg berteriak dijalan. . ,
Jika dekat masih demi eksitensi organisasi dan "kepentingan" tikus, maka tidak ada bedanya dengan kambing . ,
"tidak ada aksi tanpa diskusi"
note ;
saya siap berdiskusi tentang ini
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment