Sunday, 14 November 2010

Pemuda dan Indonesia

Sejarah bangsa ini tidak bisa lepas dari peran pemuda yang selalu gigih memperjuangkan kebangkitan bangsa, lihat saja bung Tomo, Ahmad Dahlan, Soe Hok Gie sampai dengan era reformasi yang meluluh-lantahkan kerajaan Soeharto (Orde baru-red).
Seakan pemuda di negeri ini bersatu untuk kemajuan bangsa, dengan segenap pemikiran serta tenaga mereka agar kehidupan bangsa di seluruh lini dapat menyentuh kemakmuran.
Pemuda desa dengan segala kekurangan sarana dan prasarana serta teknologi dapat survive dengan pergerakan memajukan desanya, dari segi ekonomi maupun non-ekonomi.
Saling bekerja sama antara kaum muda dan golongan tua agar dapat meningkatkan kesejahteraan.
Berbeda halnya dengan kondisi sekarang, dimana pemuda lebih bersifat hedonis dan apatis. Lihat saja gaya hidup para remaja sekarang ini, dimana kesenangan sesaat menjadi kiblat hidup, cara-cara praktis menjadi mode dan materi serta kemewahan menjadi menu sehari-hari.
Basis-basis pergerakan yang bersifat educative terkubur bersama lapuknya jalanan tua. Acuh terhadap bobroknya kepemerintahan, moral serta lingkungan yang menjadi tandus. Alih-alih menjadi pengayom, golongan tua malah menjadi satu dan penyumbang terbesar kerusakan bangsa.
Lalu apa yang kita harapkan dari mereka, yang tertidur lelap saat rumah mulai terbakar, yang duduk pasrah saat ditindas, yang menjadipenonton atas kerasnya hidup dan mereka yang belajar pagi dan malam hanya menjadi budak hedonism.
Bukan besok atau nanti, mulai hari ini dan seterusnya.., pemuda menjadi tulang punggung kemajuan bangsa, menajdi barisan terdepan dalam perjungan. Bukan dengan pedang juga bukan dengan senapan berlaras panjang, tapi dengan keringat yang berkobar bersama dalam meraih asa.

Lakukan apa yang kita senangi, yang menjadi hobi, tekunilah hal tersebut lalu kembangkan, agar merah putih dapat berkibar di dada mu kawan

No comments: